30 April 2017

Memori Beli Buku, Middle Grade, dan Keriuhan MiGaring 2.0


Terkadang, sebuah peristiwa akan memantik memori pada masa lalu. Seorang anak SMA berkacamata menggandrungi sebuah buku dan meracuni teman semejanya untuk tertarik pada hal yang sama. Sejak awal si kacamata punya inisiatif mengajak teman semejanya itu membeli buku yang dibicarakan banyak orang itu. Entah amat baik atau terpaksa karena si kacamata adalah "teman"-nya, sang teman akhirnya mengiakan kala si kacamata memintanya untuk patungan membeli buku epik itu. Butuh beberapa waktu untuk mengumpulkan uang karena buku tersebut lumayan mahal dan bagi seorang anak yang tinggal di sebuah kota kabupaten dan jauh dari toko buku harus membelinya via internet. Kami harus menambahkan uang untuk ongkos kirim. Setelah pas, kami datang ke sebuah bank untuk melakukan transaksi. Si kacamata tahu itu kali pertamanya datang ke sebuah bank dan berhadapan langsung dengan petugas wanita di balik meja untuk membeli buku.

Penggalan di atas adalah secuplik memoriku. Entah bagaimana dengan temanku itu, tapi aku tidak terlalu ingat seberapa senangnya aku ketika mendapatkan buku itu. Buku itu adalah "Nibiru dan Kesatria Atlantis" karya Tasaro GK. Dan kembalinya memori itu dipantik oleh peristiwa yang baru saja diakhiri hari ini: MiGaring 2.0. Aku tak mempersiapkan apa pun untuk membicarakan masa lalu. Aku hanya menyampaikannya. Aku terpancing oleh perkenalan di awal acara yang mengharuskan setiap peserta yang hadir menceritakan tentang novel fantasi apa yang paling disuka. Bisa jadi aku melantur dari konteksnya. Tapi, siapa yang bisa tahan untuk tidak menyampaikan memori berkenaan dengan apa yang disuka? Aku yakin sulit untuk melakukannya.

Apa itu MiGaring 2.0?

Pengujung April, kami berkumpul di salah satu titik lokasi di Kebun Binatang Ragunan untuk melakukan acara yang sudah direncanakan matang-matang: MiGaring 2.0. Mungkin banyak yang bertanya akan acara tersebut. MiGaring 2.0 adalah sebuah perayaan sederhana yang digagas oleh para admin komunitas Penggemar Novel Fantasi Indonesia (PNFI). Tidak lumrah sebenarnya ketika sebuah perkumpulan tidak pernah bertatap muka satu sama lain dan hanya bisa saling berinteraksi di dunia maya saja. Dari keprihatinan tersebutlah admin membuat acara kumpul-kumpul kecil-kecilan yang bersifat sederhana namun tetap legit. Maka itulah disebut MiGaring yang adlaah kependekan dari Mini Gathering. Karena merupakan tahun kedua pelaksanaan, maka acara hari ini bernama MiGaring 2.0. Sungguh kreatif, ya?!

23 April 2017

Ulasan Buku: The Rest of Us Just Live Here

Judul : Yang Biasa-biasa Saja
Judul Asli : The Rest of Us Just Live Here
Pengarang : Patrick Ness
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2017
Dibaca : 22 April 2017
Rating : ★★★

"Tidak semua orang harus menjadi Sosok Pilihan. Tidak semua orang harus menjadi sosok yang menyelamatkan dunia. Kebanyakan orang hanya harus menjalani kehidupan mereka sebaik mungkin, melakukan hal-hal yang hebat bagi mereka, memiliki teman yang hebat, berusaha membuat hidup mereka lebih baik, mencintai orang dengan semestinya. Pada saat yang sama mereka juga menyadari bahwa dunia ini tak masuk akal tapi tetap saja berusaha mencari jalan untuk bahagia." (hal. 190)

Awal mengetahui buku ini diterjemahkan, aku bertanya-tanya tentang judul bahasa Indonesia. Kenapa berubah sedemikian berbeda menjadi "Yang Biasa-biasa Saja"? Aku tahu mungkin jawabannya akan ditemukan seusai membaca bukunya. Namun, sebenarnya tidak juga. "The Rest of Us" secara harfiah berarti "kita semua". Dalam kondisi ini, "The Rest of Us" ternyata memiliki arti yang lebih spesifik yaitu "kita" yang awam. Seseorang bertanya pada sebuah forum tentang apa arti dari frasa "The Rest of Us". Salah satu jawaban yang direkomendasikan menjelaskan bahwa frasa tersebut ditujukan pada orang-orang yang tidak (setidaknya pada saat ini) memiliki pemahaman mendalam tentang subjek yang ada. Mereka hanya orang yang biasa-biasa saja yang tidak mengerti tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dalam konteks buku ini, mereka adalah yang biasa-biasa saja terhadap Para Abadi yang merangsek datang untuk mengambil alih bumi.

***

Mike tahu hidupnya biasa-biasa saja. Ia seorang siswa tingkat akhir di sekolah menengah atas yang biasa-biasa saja. Ia memiliki sahabat-sahabat yang sepertinya terlihat biasa-biasa saja. Bahkan salah satu di antara mereka adalah kakak perempuan kandungnya yang setingkat dengannya di sekolah. Ia dan sahabat-sahabatnya memiliki masalahnya masing-masing, yang sebenarnya juga biasa-biasa saja kecuali Jared. Mike memiliki Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) yang menyukai salah satu sahabatnya, Henna. Kakak perempuannya, Mel, pernah hampir mati karena anorexia nervosa yang dideritanya. Selepas kelulusan, Henna harus ikut bersama orang tuanya yang akan menjadi misionaris di Republik Afrika Tengah. Terakhir, Jared, yang keturunan Dewi Kucing, adalah gay yang tangannya diberkati karena memiliki kelebihan menyembuhkan. Oh, hampir lupa, ayah Mike seorang pemabuk berat dan ibunya adalah politikus yang berpengaruh di distriknya. 

Mike tinggal di sebuah kota kecil yang dikelilingi padang dan danau yang bahkan konser grup musik terkenal saja terkesan privat dan intim karena diselenggarakan di sebuah amfiteater yang biasa jadi tempat kompetisi hewan ternak selama pekan raya county. Lalu apa yang sebenarnya terjadi di antara Mike dan sahabat-sahabatnya dan orang tuanya dan penduduk di kota kecil itu sehingga kisah ini harus dikarang?

17 April 2017

Ulasan Buku: The Sleeper and the Spindle

Judul : Sang Putri dan Sang Pemintal
Judul Asli : The Sleeper and the Spindle
Pengarang : Neil Gaiman
Ilustrator : Chris Riddell
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2017
Dibaca : 13 April 2017 (SCOOP)
Rating : ★★★★

"Apa yang perlu ditakutkan tentang tidur? Itu kan hanya tidur. Kita semua melakukannya." (hal. 18)

Apa yang biasanya terjadi pada dongeng-dongeng kerajaan? Seorang raja dan ratu memiliki anak seorang pangeran. Sang pangeran merasa hidupnya begitu monoton dan penuh tuntutan, dari kecil hingga dewasa. Ia masih harus menikahi seorang putri dari kerajaan lain yang tidak dicintainya. Ia nekat kabur untuk mencari pujaan hatinya sendiri. Dan kala menemukan seorang gadis desa yang amat ia cintai, ia mulai menyadari bahwa kisah hidupnya tidak seperti itu. Sang pangeran harus tetap menikahi sang putri yang sudah dijodohkan untuknya bahkan sejak ia masih dibuai di dalam kandungan. Atau mungkin kisahnya lebih singkat. Sang pangeran harus menyelamatkan sang putri yang amat dicintainya karena diculik oleh penjahat desa yang menginginkan tebusan harta milik kerajaan. Sang pangeran yang sudah terlatih bela diri akhirnya menumpaskan para penjahat dan menyelamatkan sang putri. Mereka hidup bahagia selama-lamanya.

***

Tujuan utama para kurcaci pergi ke desa adalah membelikan kain sutra terbaik di Dorimar untuk sang ratu sebelum hari pernikahannya tiba. Setibanya di desa, para kurcaci mendapati para penduduk yang waswas karena ada wabah tidur. Salah satu dari mereka bertanya apa yang salah dengan tidur karena setiap dari semua makhluk pasti tidur. Para penduduk desa berspekulasi bahwa yang membuat wabah tidur adalah penyihir, peri jahat, atau pembaca mantra. Sang penyihir itu telah mengutuk seorang putri sejak lahir sehingga saat berumur delapan belas tahun jari gadis itu akan tertusuk dan membuatnya tidur selamanya. Dan orang-orang di istana juga ikut tertidur, selagi sang putri tertidur. Dan setelah berpuluh-puluh tahun, wabah tidur itu mulai menyebar hingga ke desa-desa lainnya dan membuat semua penduduk tertidur.

Sang ratu tahu bahwa dirinya akan segera melaksanakan pernikahan. Sang ratu berencana akan menikah dengan seorang pangeran, bahwa mereka akan tetap menikah, meskipun dia hanya pangeran sedangkan ia adalah ratu. Ia tidak memiliki pilihan karena ia sudah ditakdirkan untuk menikah dengan sang pangeran sampai pilihan lain menghampiri kala ketiga kurcaci membeberkan hal genting yang ditemui mereka di desa Giff. Sang ratu meminta baju perjalanannya disiapkan. Sang ratu meminta pedangnya disiapkan. Sang ratu meminta perbekalan disiapkan, juga untuk kudanya, kemudian ia menunggang kuda dan berderap keluar dari istana, menuju arah timur.

16 April 2017

Betapa Sulitnya Baca Nonfiksi + Giveaway

Edited by Me

Bulan ini adalah bulan bahagia bagi BBI karena memperingati hari jadinya yang ke-6 sekaligus bulan yang paling malas bagiku untuk menulis blog. Sangat disayangkan karena draf untuk menyemarakkan ulang tahun BBI sudah dibuat namun pada hari yang telah ditentukan draf tersebut tidak terselesaikan. Yah, siapa yang mau terjangkiti blogging slump? Bahkan beberapa artikel yang menguraikan langkah-langkah untuk keluar dari blogging slump masih kurang masuk akal untuk dilakukan. Sebagai upaya penyembuhan, aku coba angkat topik bacaan nonfiksi yang sudah beberapa waktu lalu dirumuskan dan memberikan opiniku tentangnya. Karena aku tahu, aku tidak begitu menyukai bacaan nonfiksi. Setidaknya, belum. Dan itu mungkin akan menjadi problem jika tidak dicari tahu lebih jauh. Pertanyaan utama yang sering berlalu lalang: apakah aku harus gemar membaca nonfiksi atau tetap dengan apa yang kusuka saja? Bila begitu, kenapa aku begitu sulit membaca nonfiksi? Apakah kamu memiliki pertanyaan yang sama untuk dirimu sendiri? Bila ya, ikuti terus jabaran berikut.

Mari mulai dengan pengertian nonfiksi. Bacaan nonfiksi adalah jenis bacaan yang bukan fiksi dan berdasarkan kenyataan. Dalam hal ini, seseorang yang menuliskan nonfiksi memiliki tanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan. Nonfiksi tidak hanya buku-buku yang bersifat informatif dan persuasif yang biasanya disertai pembuktian ilmiah maupun opini dari pengarangnya. Jurnal-jurnal, fotografi, dan artikel-artikel ilmiah pada majalah atau media daring juga termasuk bagian dari nonfiksi bila memenuhi syarat-syarat yang disebutkan di atas. Setelah mengetahui hal ini, barulah mengerti bahwa bacaan nonfiksi ternyata luas dan bisa mengangkat topik apa saja.

Dalam sebuah forum, seseorang bertanya tentang perbandingan antara membaca fiksi dan nonfiksi dengan meminta penjelasan manfaatnya. Bagiku pertanyaan ini sungguh dasar, seperti kau menanyakan manfaat air putih padahal kau sudah kehausan. Yah, tapi tidak ada salahnya juga untuk bertanya. Laiknya sebuah forum, beragam jawaban muncul namun hampir semuanya mengerucut pada keduanya yang tidak bisa dibandingkan dan sama-sama memberikan manfaat. Bahwa fiksi akan memberikan hiburan dan membangun imajinasi dan nonfiksi akan memberikan informasi dan membangun ilmu pengetahuan.

06 April 2017

Makna Reputasi dari Thirteen Reasons Why

Edited by Me

Setiap menyelesaikan sebuah buku, pasti ada satu atau dua adegan cerita di dalamnya yang terngiang dalam kepala dan tidak pernah pudar sampai beberapa waktu ke depan. Dari adegan cerita tersebut, kemudian tercipta gambaran kesan tentang keseluruhan isi cerita. Dan dalam karya Jas Asher ini, kesan utama yang termaktub dalam memori adalah reputasi. Kenapa reputasi? Karena dari awal sampai akhir cerita, penulis amat lihai membuat tokoh utama dalam bukunya sebagai korban dari reputasi yang tidak sengaja dibuat oleh orang-orang di sekitarnya, atau di buku ini adalah teman-teman di sekolahnya. Yah, bagaimana kalau kita membahas reputasi terlebih dahulu? Bagaimana reputasi mengubah strata kehidupan seseorang dan memengaruhinya secara keseluruhan?

Dikutip dari KBBI Daring, reputasi diartikan perbuatan dan sebagainya sebagai sebab mendapat nama baik, atau bisa juga disebut dengan nama baik. Dari pengertiannya saja reputasi atau nama baik berhubungan erat dengan kesuksesan. Orang-orang mengecap mereka yang sukses adalah mereka yang juga memiliki reputasi. Bila reputasinya buruk, kesuksesannya pun akan tercoreng. Bisa dibilang, reputasi adalah salah satu faktor kesuksesan seseorang.

Reputasi buatmu memikirkan apa kata orang lain terhadapmu

Petuah lama mengatakan untuk tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan terhadapmu. Hal ini benar apabila kamu merasa bahwa apa yang dikatakan orang lain tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu. Namun, jangan langsung membabi buta untuk mengabaikan apa kata orang lain. Faktanya adalah bahwa yang menilai dirimu adalah orang lain dan merekalah yang akan menentukan bagaimana reputasimu. Apalagi pada era ini yang reputasi tidak hanya dinilai dari kehidupan di luar jaringan (offline), tetapi juga di dalam jaringan (online). Kalimat mutiaranya bukan lagi apa yang kamu baca mencerminkan dirimu tetapi apa yang kamu kicaukan di media sosialmu mencerminkan dirimu.

Sejak bergabung dan menjadi member Blogger Buku Indonesia pada 2014, aku berpedoman untuk selalu menulis ulasan buku dari buku yang sudah kubaca. Walaupun beberapa waktu terakhir ini aku selalu utamakan mengulas buku-buku yang lebih menarik dan ada sisi lain yang harus dibahasnya, aku tetap berusaha untuk mengulas setiap buku yang kubaca. Aku tetap berusaha konsisten. Dan dalam sebuah ulasan yang kubaca di Forbes, menjadi konsisten merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan reputasi. Aku tidak bilang bahwa aku pengulas buku terbaik dan tersohor, masih banyak teman-teman pengulas yang lebih rajin mengulas buku sembari bagi-bagi buku kepada para pembaca setianya. Yang kutekankan di sini adalah setiap orang mengetahui namaku, mereka akan mengingatku sebagai pengulas buku. Membuat orang lain melakukan hal itu adalah usaha untuk membangun reputasi. (Benar, kan? Reputasi adalah tentang bagaimana kamu dinilai dan dianggap oleh orang lain.)

02 April 2017

Ulasan Buku: Angan Senja & Senyum Pagi

Judul : Angan Senja & Senyum Pagi
Pengarang : Fahd Pahdepie
Penerbit : Falcon Publishing
Tahun : 2017
Dibaca : 1 April 2017
Rating : ★★★★

"Seandainya orang lain mengetahui bahwa melupakan adalah sebuah kebahagiaan, mereka akan mengerti bahwa mengingat segalanya adalah penderitaan." (hal. 10)

Kami sedang berada dalam satu taksi dan menuju tujuan kami masing-masing ketika rekan kantor yang duduk di sebelahku memberi tahu bahwa dia baru saja membeli sebuah buku. Setelah kupaksa untuk memberi tahu buku apa yang dibelinya, ia mengeluarkan buku terbarunya Fahd Pahdepie itu dari ranselnya. Aku yang memang orangnya suka memaksa kehendak orang lain apalagi yang berhubungan dengan buku langsung memohon-mohon padanya untuk meminjamkan buku itu kepadaku. Dia yang tahu aku suka membaca akhirnya menyerahkan buku itu dan berujar, "Pokoknya Senin harus udah balik ya!" Aku yang ketar-ketir karena berencana ingin membaca buku genre fantasi selama April harus menelan ludah sendiri dan mengiyakan permintaannya. Untungnya, tak perlu waktu lama untuk menyelesaikan buku ini. Aku lega bisa mengembalikan bukunya tepat waktu.

***

Angan Senja sedang duduk di tempat persembunyiannya ketika Senyum Pagi mengagetkannya. Seperti biasa, Angan sedang tidak ingin ikut pelajaran matematika. Ia toh sudah mengerti materi yang diajarkannya itu. Jadi, ia membolos di tempat persembunyiannya itu dengan membaca The Celestine Prophecy karya James Redfield. Kakak kelasnya itu membuatnya tidak nyaman karena, siapa yang tidak kenal Senyum Pagi di seantero sekolah? Cewek yang begitu nyentrik karena selalu salah kostum setiap hari. Hari itu, orang-orang mengenakan seragam putih-putih sesuai peraturan sekolah, namun Senyum Pagi mengenakan seragam putih-abu. Dan itulah kesan pertama Angan Senja terhadap Senyum Pagi yang merasuk ke dalam inti memorinya.

Senyum Pagi keluar dari mobilnya, sebuah Isuzu Panther berpalet silver keluaran terbaru yang kala itu masih jarang terlihat di jalan-jalan Kota Semarang. Ia diantar Pak Pancar, sopirnya yang setia mengantarnya sejak di Taman Kanak-Kanak. Sampai di kelas, teman-temannya sedang ribut karena ada tugas matematika yang harus dikumpulkan hari itu. Dan, tentu saja, Senyum Pagi lupa untuk mengerjakannya. Waktu tinggal beberapa menit lagi sebelum jam masuk sekolah berbunyi dan ia tidak bisa mengerjakan tugasnya dalam waktu sesingkat itu. Ia juga tidak bisa terkena hukuman. Ia harus meloloskan diri dengan cara apa pun. Hingga ia menemukan tempat yang didiami adik kelasnya pagi itu. Angan Senja. Ia memutar otak karena sempat mendengar nama itu sebelumnya. Ah, nama itu yang ada di poster Olimpiade Matematika di mading. Sudah pasti sangat jago matematika. Dan, dari sinilah semuanya bermula.