18 Mei 2016

Ulasan Buku: Percy Jackson's Greek Gods

Pengarang : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2015
Dibaca : 24 April 2016
Rating : ★★★

"Kalau kau seorang manusia fana dan sesosok dewi muncul tepat di sampingmu, dan kalau kau masih ingin bertahan hidup beberapa menit mendatang, hal yang sebaiknya kaulakukan adalah menjatuhkan dirimu dan menyembah-nyembah." (hal. 234)

Aku senang akhirnya ada lagi kisah berbeda dari penulis yang tidak menceritakan tentang blasteran yang mengemban misi dan harus menyelesaikan dalam tenggat waktu yang singkat. Aku tahu, bagi para blasteran, hal seperti itu sudah menjadi rutinitas mereka sehari-hari. Tapi saatnya mencoba melakukan hal lain: belajar tentang dewa-dewi Yunani terhormat dan paling mulia bersama Percy.

***

Percy sedang "baik" karena mau menceritakan kisah dewa-dewi Yunani primer. Dengan gayanya yang sarkastis dan penuh kejutan, Percy menjabarkan dari awal permulaan penciptaan hingga hadirnya para dewa-dewi dan manusia. Tentu semua dikisahkan berdasarkan kepercayaan Yunani. Dua belas dewa-dewi yang diungkap Percy pada buku ini adalah (sesuai urutan halaman): Hestia, Demeter, Persephone, Hera, Hades, Poseidon, Zeus, Athena, Aphrodite, Ares, Hephaestus, Apollo, Artemis, Hermes, dan Dionysus.

Dalam setiap bab penceritaan masing-masing dewa-dewi, Percy menjabarkan tentang bagaimana mereka hadir di alam dunia dengan cerita-cerita paling populer tentang mereka. Contohnya ketika Poseidon menikahi kuda dan mempunyai anak dari si kuda itu atau tentang kisah cinta "paksa" Persephone dengan Hades. Juga tentang hadirnya Arachne di dunia buah karya Athena yang murka. Yah, hal-hal semacam itu.

***

Aku berpendapat bahwa buku ini tidak secara langsung ditulis oleh Om Rick. Banyak hal yang membuatnya tidak bisa menyelesaikan buku ini dan sepenuhnya diserahkan pada penulis kepercayaannya. Begini, aku merasa buku ini begitu tekstual. Aku tidak pernah sebosan ini membaca buku karangannya. Dan soal Percy, astaga, aku bahkan tidak mendapatkan hal yang konyol atau sarkastis yang membuatku tertawa—di mana Percy yang biasanya? Awalnya aku mengira memang terjemahannya yang kurang luwes. Tapi, melihat penerjemahnya juga sudah berkutat dengan karya Om Rick yang lain, berarti memang ada yang salah pada buku ini.

Selain itu, Om Rick begitu sibuk. Ketika buku ini terbit, ada dua buku lain yang juga diterbitkan pada tahun yang sama: "The Blood of Olympus" dan "The Staff of Serapis". Masih bisakah ia menulis untuk para dewa-dewi Yunani? Kalau aku jadi dia sih, aku bakal berikan draf kerangka cerita dan poin-poin penting kepada orang yang aku percaya bisa merampungkannya. Dan jika kau punya buah hati yang bisa dimanfaatkan, kenapa tidak dicoba? Dua alasan itulah—walaupun alasan yang terakhir lemah—yang membuatku berpendapat bahwa buku ini tidak sepenuhnya ditulis oleh Om Rick.

Halaman 36
Sedih kan ketika kau tidak menikmati karya penulis favoritmu? Ditambah lagi dengan berat buku yang lumayan, juga dimensi buku yang kurang pas digenggam, membuatku semakin malas saja. Tak pelak aku membutuhkan lebih dari dua minggu untuk membaca habis buku ini. Cukup menyedihkan.

Tapi tidak seburuk itu kok. Aku masih bisa meluaskan wawasan dengan buku ini. Ilustrasi John Rocco pun mengimaji. Walaupun memang banyak hal yang bikin tidak sreg, seperti para dewi yang tersirat begitu dikekang oleh para dewa. Makanya aku menjagokan Hestia dan Artemis, juga Athena! Mereka dewi yang kuat dan jangan sesekali menyatakan cinta pada mereka walaupun mereka itu sangat cantik. Selain mereka bertiga, aku suka pada Hephaestus dan kisah hidupnya yang sedikit menyedihkan—yah, sedikit, toh dia dewa.

"Karena dia menggunakan gunung api sebagai sumber tenaga bengkelnya, Hephaestus menjadi Dewa Gunung Api. Malahan, kata 'volcano' berasal dari nama Romawinya, Vulcanus, atau Vulcan. Dan, tidak, dia bukanlah salah satu pria bertelinga-runcing dari Star Wars. Ataukah itu Star Trek? Aku selalu mencampur kedua film itu." (hal. 297)

Ulasan ini untuk tantangan FSFD Reading Challenge 2016 kategori [3] After 2010.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar