31 Desember 2015

[Wrap-Up] Receh untuk Buku 2015


Beberapa jam lagi menuju pergantian tahun 2016. Raafi yang berjanji kepada Bibli untuk membelikannya buku dari proyek "Receh untuk Buku 2015" sepertinya harus cepat-cepat dilaksanakan. Kamu bisa lihat komitmen Raafi kepada Bibli di sini.

Sesorean hingga malam, Raafi dengan peralatan seadanya bersusah payah membuka celengan yang menampung receh nominal lima puluhan rupiah hingga seribuan rupiah. Saking frustrasinya, Raafi sampai menggunakan alat bernama sendok untuk coba membukanya. Pada akhirnya, alat bernama gunting saja cukup untuk membuka celengan berwarna kuning pucat itu. Tidak usah berpanjang lebar, mari kita lihat kronologinya.

Year End Recap 2015

Satu hal. Kata di atas bukan typo atau kesalahan huruf baca ya. Bukan cairan kental manis berwarna hitam yang selalu menemani makan bakso atau soto. Bukan bahan makanan yang terbuat dari kacang kedelai dan diberi label salah satu nama burung. Itu sudah benar.

***

Setelah melihat Mba Ren @ Ren's Little Corner dan Mba Opat @ Casual Book Readers yang menulis semacam summary tentang membaca selama tahun 2015, Raafi tidak mau kalah. Bermodalkan niat tidak mengerjakan kerjaan kantor pada jam kantor, Raafi coba menulis semacam summary tentang membacanya sendiri.

Tahun ini merupakan tahun membaca paling produktif untuk Raafi. Ada lebih dari sembilan puluh buku bacaan yang sudah dilalap habis olehnya. Wow! Percaya? Jangan! Kepercayaan merupakan hal yang sensitif. Jadi, anggap saja informasi ini hanya sekadar informasi yang tidak perlu dimintai penjelasan lebih lanjut.

28 Desember 2015

Rust in Pieces

Sampul
Judul : Rust in Pieces
Pengarang : Nel Falisha
Penerbit : Ice Cube
Tahun : 2015
Dibaca : 27 Desember 2015
Rating : ★★★★

Satu hal yang membuatku terus membaca buku ini hingga menyelesaikannya: bagaimana penulis membuat Tiana, sang karakter utama, begitu ingin dipedulikan. Aku yakin bukan hal yang mudah dalam membuat karakter kuat semacam itu. Tapi aku benar-benar dibawa untuk terus berempati kepada Tiana dan ingin mengetahui bagaimana akhir dari kisah Tiana yang terlihat begitu menyulitkan.

***

Tiana punya masa lalu kelam di SMP. Kejadian berani-beranian mengutil di minimarket pada saat itu menjadikan Tiana suka mencuri. Barang apa saja. Milik siapa saja. Hal itu membuatnya dicap sebagai Si Klepto atau sering juga disebut Miss K.

Tiana sudah SMA sekarang. Ia berkukuh untuk memilih sekolah yang bukan favorit untuk menghindar dari teman-teman SMP-nya. Ia harus mencari sekolah yang benar-benar membuatnya terlepas dari ejekan 'Si Klepto'. Walaupun hobi mencurinya masih dilakukan, setidaknya tidak ada yang tahu akan hal itu. Hingga Stefan mengetahui segalanya.

25 Desember 2015

[Wrap-Up] Personal Project: Donate for Comments


Tahun 2015 sudah hampir berakhir. Saatnya menepati janji-janji yang sudah dilafalkan sepanjang tahun ini. Termasuk dua proyek yang Raafi dan Bibli ikuti pada tahun 2015, yaitu "Donate for Comments" dan "Receh untuk Buku 2015". Keduanya merupakan komitmen Raafi dan Bibli untuk tidak hanya bersenang-senang dengan membaca dan mengulas buku-buku yang disuka, tetapi juga berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Kali ini, Raafi dan Bibli harus perhitungan. Yah, jangan salahkan mereka. Ini karena peraturan yang dibuat oleh Mba Oky @ Kumpulan Sinopsis Buku sebagai penyelenggara proyek "Donate for Comments" untuk menghitung setiap komentar yang ada pada setiap blog post yang sudah dibuat pada 2015. Aku sudah menghitungnya. Semoga tidak salah. Bila salah, semoga diampuni. Karena manusia tidak luput dari salah dan khilaf. Baiklaaah, berikut detailnya.

08 Desember 2015

F.A.K!

Pengarang : Devlin Putra
Penerbit : Bukune
Tahun : 2015
Dibaca : 6 Desember 2015
Rating : ★★★

Seperti judulnya, buku ini adalah kumpulan pertanyaan yang dijawab dengan ilustrasi khas penulis. Pertanyaan-pertanyaan itu didapat dari akun ask.fm-nya yang terkenal itu—serius deh, 'likes'-nya sudah lebih dari satu juta. Aku lebih dulu tahu Devlin dari akun ask.fm-nya ketimbang bukunya. Aku semakin penasaran apa isi buku yang ditulis olehnya.

Ada tiga tokoh sentral yang menjawab pertanyaan. Devlin itu sendiri, Tomi, dan kembaran Tomi—Lili. Siapa itu Tomi dan Lili? Mereka adalah tokoh buatan yang menemani kesendirian Devlin di hari-harinya yang sepi. Bila dilihat dari akun ask.fm-nya yang masih terus menjawab pertanyaan para Anon (sebutan penanya yang tidak memberikan nama atau anonim) ataupun bukan Anon, Devlin masih menempati peringkat pertama dalam kemunculan di setiap pertanyaan.