05 April 2015

Legend

Pengarang : Marie Lu
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2012
Dibaca : 1 April 2015
Rating : ★★★★

"Setiap hari berarti 24 jam yang baru. Setiap hari berarti segalanya kembali mungkin. Kau hidup pada saat ini, kau mengambil itu semua dalam satu hari, dalam satu waktu. Kau mencoba berjalan dalam cahaya." —Day (hal. 382)

Seperti bercanda aku baru membaca buku ini sekarang. Tidak, memang aku baru membaca ini. Pada 2012 lalu, aku masih ingat ketika penerbit akan merilisnya. Awalnya, aku menunggu-nunggu buku ini karena ulasan yang bikin penasaran; ditambah sampul US yang oke punya. Tapi setelah melihat sampul yang digunakan penerbit, minat baca buku ini langsung hilang.

US Cover
Aku hanya berharap dapat membaca ini tanpa harus mengeluarkan uang karena berpikir tidak akan mengoleksi serial ini. Kata orang bijak: don't judge a book by its cover. Dan benar saja, ceritanya seru, menegangkan, penuh aksi. Aku jadi ingin balik pada 2012 itu, mengabaikan sampulnya, dan langsung membacanya. Yah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan?

***

Daniel Altan Wing, sebut saja Day. Pria tampan, berdada bidang, bermata biru, berambut panjang, dan kesempurnaan lain yang mungkin aku tidak tahu ini dapat memanjat gedung lima lantai hanya dalam delapan detik. Dia buronan paling dicari Republik karena aksi-aksinya yang sangat meresahkan. Banyak kerugian yang ditanggung Republik dari kegilaan Day.

Terang saja, Day dibuang sejak umur 10 tahun dan hidup luntang-lantung. Dia kembali sesekali saja dan diam-diam ke rumah bertemu kakaknya, John, karena semua orang menganggapnya sudah mati, termasuk ibunya. Setelah mengetahui adiknya, Eden, terserang Wabah, Day harus lebih keras mencari lebih banyak Notes untuk membeli obatnya. Sudah terdengar liar, keras, dan menyusahkan untuk Day?

June Iparis, wanita cantik berambut dan bermata hitam, sedikit sipit, dan sangat pandai. Dia dapat memanjat empat belas lantai dalam enam menit empat puluh empat detik. Masuk dalam rekor tertinggi yang bisa dicapai oleh seorang remaja wanita. Dia hidup bersama kakaknya, Metias Iparis, seorang tentara militer Republik yang disegani.

That Moment!
Day dituduh membunuh Metias. June murka dan bersumpah untuk memburu si pembunuh kakaknya, sekaligus mengabdi pada Republik. Tetapi June jatuh cinta pada si pembunuh itu yang berarti dia adalah ....

***

Biarkan aku menggantung elipsis di atas karena aku yakin sebagian besar dari kalian bisa mengisinya. Yang jelas ceritanya bisa membuatku membaca hanya beberapa jam dalam dua kali duduk. Dengan dua sudut pandang pencerita yang bergantian dan proporsional antara Day dan June membuatku tidak bosan.

Beberapa kalimat membuat dahiku terangkat tentang pendeskripsian Day yang begitu tinggi, seperti "Beberapa gadis memperhatikanku dan tersipu saat aku menatap mereka." (hal. 92) dan kalimat-kalimat sejenis lainnya. Ini dari sudut pandang Day kan? Kenapa dia bisa begitu peka dengan gadis-gadis pada saat dia harus fokus pada pelarian dari Republik-nya. Lucu sekali.

The Author
Dan juga tentang kenyataan yang harus kuhadapi bahwa kedua remaja ini (baca: Day dan June) sama-sama berumur 15 tahun. Ya ampun benar-benar mengganggu. Kenapa? Karena tingkah laku, pemikiran, dan sifat mereka pada buku ini terlalu dewasa untuk umur segitu. Coba saja dinaikkan sedikit usianya menjadi 16 atau 17.

Selebihnya, terjemahannya enak dibaca. Ceritanya mengalir indah, mengingat ini bergenre dystopia. Plotnya masuk akal walaupun akhir cerita bisa kuprediksi. Setelah aku cek, ternyata aku sudah lama tidak melahap buku bergenre dystopia. Buku ini melepas dahagaku. Aku puas.

"Aku lebih baik mati daripada melihat mereka menyakitimu. Mengerti?" —John (hal. 345)

Ulasan ini untuk tantangan Young Adult Reading Challenge 2015 serta memeriahkan event Around The Genres in 30 Days: Science Fiction-Fantasy Faction dalam rangka ulang tahun BBI.

7 komentar :

  1. Aku lagi baca Champion nih, seri akhir dari trilogi Legend.
    Tapi yg buku pertama emang keliahatan banget sih, Marie Lu itu fangirling bgt sama Day dan June makanya karakternya sempurna banget mereka berdua.

    Aku juga kurang nyaman sama umur karakternya yang menurutku mamasih termasuk anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah baiklah. sedang mengumpulkan nyawa untuk kembali melanjutkan ke Prodigy, mbak.

      Hapus
  2. Buku yang membuatku bertanya tanya dan menebak kelanjutannya.
    Lanjut akang atuh bacanya ya.
    Tim hura2 :)

    BalasHapus
  3. Wow dahinya Raapi bisa terangkat.. *ngeri-ngeri serem bayanginnya.. #ngacir

    BalasHapus
  4. Saya suka seri ini... Soalnya dibahas juga negara lainnya seperti apa. Bukan spoiler kan ini? hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahaha. bukan mba, menurut saya itu bukan spoiler.

      Hapus