02 Maret 2015

Will Grayson, Will Grayson

Sampul
Judul : Will Grayson, Will Grayson
Pengarang : John Green & David Levithan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2015
Dibaca : 27 Februari 2015
Rating : ★★★

"Ketika sesuatu patah, bukan patah itu yang menghalangi kedua bagian bersatu lagi. Tapi karena ada satu kepingan kecil yang hilang sehingga dua ujung yang tersisa tak bisa bertaut kembali meskipun mereka menginginkannya. Seluruh bentuknya telah berubah." (hal. 195)

Setiap buku memiliki ketertarikan masing-masing yang membuat seseorang ingin, begitupun dengan buku ini. Terdapat dua karakter berbeda dengan nama yang sama, Will Grayson, yang ditulis oleh dua orang berbeda.

***

Will Grayson pertama memiliki teman gay bernama Tiny Cooper. Hal itu tidak membuat Will menjadi seorang gay karena dia tertarik pada Jane. Sungguh Tiny Cooper sahabat yang baik, karena dialah yang mencomblangkan Will dengan Jane.

Will Grayson kedua mengaku dirinya gay. Mungkin pada awalnya tidak, karena dia masih ragu. Ketika berkenalan dengan Isaac, dia jadi semakin yakin. Will selalu ber-IM dengan Isaac setiap malam, saling melempar kata-kata indah bagai dunia milik mereka berdua. Tapi mereka sama sekali belum pernah bertemu.

Will Grayson, Will Grayson
Keduanya bertemu pada suatu malam. Mereka, yah, hanya bertemu. Awalnya orang lain menyebut sebuah nama, "Will Grayson!" Dan, puff, keduanya menoleh, berkenalan, dan bertukar pendapat bahwa hari itu adalah hari terburuk mereka. Ceritanya jadi semakin seru.

***

Gaya penulisan kedua tokoh utama yang berbeda membuat buku ini unik. Satu dari setiap dua bab buku tidak mencetak satu pun huruf kapital. Awalnya aku bingung dan bertanya-tanya; mungkin kesalahan cetak atau typo. Tapi setelah beberapa bab, hal itu terus terjadi dan ... oke, ini memang disengaja.

Aku tertawa beberapa kali karena humornyayang kebanyakan sarkastis. Mungkin ada juga beberapa yang bisa disebut humor tapi aku tidak tertawa. Jujur, humornya terlalu Amerika. Bagaimana kita tahu kalau sebuah dunkin donuts crappuccino XXL diperlakukan seolah big gulp yang adalah minuman bersoda dari 7-Eleven itu sebuah lelucon; kecuali itu bukan sebuah lelucon? Mungkin hanya orang Amerika saja yang bakal tertawa. Mengerti maksudku kan?


Italian Cover
Dan tahu tidak, adegan-adegan pacaran dua remaja lelaki membuatku seperti diajari bagaimana pacaran sepasang gay. Menarik sih, cuma terlalu gay dan aku bertanya-tanya ... kok penulis bisa sangat mendalami? Yah, mungkin mereka melakukan riset atau apalah.

Terjemahannya membuat kata-kata quotable-nya indah dalam Bahasa Indonesia. Ada juga lirik lagu dan puisi. Cocok untuk bergalau-galau ria bagi para remaja jomblo dan yang sedang complicated. Atau bagi para remaja pria yang tertarik dengan remaja pria lainnya. Siapkan post-it saja! Dan hei, Tiny, drama musikal yang bagus, Bung!

"Barangkali ada sesuatu yang kalian takut mengutarakannya, atau seseorang yang kalian takut mencintainya, atau suatu tempat yang kalian takut mendatanginya. Itu memang akan menyakitkan. Itu akan menyakitkan karena hal itu penting." (hal. 338)

Ulasa ini untuk tantangan Young Adult Reading Challenge 2015.

1 komentar :

  1. David Levithan itu karya-karyanya banyak yang bercerita seputar LGBT.
    Ada lanjutannya lho buku ini. Tapi tentang Tiny Cooper

    BalasHapus