29 Oktober 2014

The Book of Lost Things

Sampul
Judul : Kitab Tentang yang Telah Hilang
Judul Asli: The Book of Lost Things
Pengarang : John Connolly
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2008
Dibaca : 26 Oktober 2014
Rating : ★★★★★

Aku harus menunggu beberapa hari untuk membuat ulasan ini. Aku khawatir semua citra yang hadir di benakku tidak semua kucurahkan di sini. Yah, terdengar lebay, tapi buku ini benar-benar kunikmati hingga imajinasiku membayangkan hal-hal lain.

Harus kuakui, mungkin aku akan menjadikan John Connolly sebagai penulis favoritku berikutnya. Buku ini berkisah tentang anak manusia bernama David yang terjebak di dunia lain, kerajaan yang rajanya tidak benar-benar mengurusi rakyatnya karena terlalu tua dan lemah untuk bertindak. Kelihatannya memang kisah biasa, tapi perjalanan David yang bertemu banyak makhluk di dunia lain itu, juga cuplikan kisah-kisah yang terdapat di dalamnya, membuatku berpikir akan pesan-pesan yang ditinggalkan.

Bintik kuning
Awalnya aku ragu dengan buku ini karena tebal dan bukunya yang kubeli murah. Bintik-bintik kuning hampir ada di setiap halaman, bahkan ada halaman yang hilang. Tapi aku membacanya dan minta tolong teman mengirimkan foto halaman hilang agar aku bisa terus membaca.

***

David adalah kutu buku yang tidak pernah lepas dari membaca setiap hari. Hidupnya mungkin sangat biasa dan normal hingga saat ibunya meninggal. Setelah itu David seperti tidak menginginkan hidupnya. Dia merasa kesepian setelah kehilangan Sang Ibu, walaupun ayahnya selalu berada di sampingnya. Yang lebih menyedihkan, setelah beberapa lama ayah David memiliki pengganti ibunya dan David memliki adik sebapak.

David?
Amarah bertubi-tubi datang pada David karena hidupnya serasa hancur karena ayahnya sudah tidak lagi mencintai ibunya. Bersama amarah itu, datang pula hal-hal aneh yang menimpa David. Kamar di rumah baru yang ditempati David memiliki rak-rak dengan begitu banyak buku. Tetapi mereka seperti berbicara kepada David, seperti meminta David untuk membaca mereka.

Pada suatu hari David nekat memasuki bangunan sepi di belakang rumah barunya. Bangunan itu berada di taman dan terlihat gelap. Akhirnya dia masuk dan merasakan hal aneh. Dia tiba di tempat lain, sebuah hutan ... atau negeri lain. Dan petualangan David pun dimulai.

***

Aku merasakan banyak hal ketika membaca buku ini. Rasa ibaku timbul ketika David bertemu dengan Para Kurcaci yang tinggal bersama Snow White. Nah... nah... bagian ini menjadi bagian favoritku. Kisah Snow White dan Para Kurcaci tidak seindah yang diceritakan banyak orang. Snow White itu pemalas, pemarah, dan gendut. Kau mengerti kan bagaimana menghadapi orang semacam itu? Aku sungguh iba pada para Para Kurcaci. Aku tergelak membayang Snow White yang 'seperti itu'.

John Connolly
Aku juga ngilu. Banyak bagian cerita yang benar-benar membuatku meringis: menggambarkan seseorang membunuh dengan menebas leher secara harfiah dan hal-hal semacam itulah. Mungkin ini yang membuat buku ini termasuk sebagai Novel Dewasa. Dan memang hampir semua buku penulis bergenre thriller.

Halaman yang Hilang
Semuanya lengkap. Aku ingin membaca buku ini lagi karena banyak pesan yang menamparku. Tentang apa itu pengorbanan sejati, tentang keserakahan, keberanian. Tentang bagaimana menerima orang-orang baru di sekelilingku. Dan satu lagi: keyakinan. Apa yang kau yakini? Kalau aku: yakin akan membaca buku Om Connolly yang lain dulu. Semoga semenarik ini. Sempurna!

"...Hidup ini penuh dengan ancaman dan bahaya, David. Kita menghadapi apa yang harus dihadapi, dan ada saat-saat kita harus memilih untuk bertindak demi kepentingan orang banyak, meski untuk itu kita harus mengorbankan diri sendiri, tapi bukan berarti kita mesti mempertaruhkan nyawa kalau tidak ada perlunya..." (hal. 245-246)

2 komentar :

  1. Punya buku ini. Beli di obralan gramed semanggi. Aku memang rada picky sih kl baca fantasi. Harry potter sama LOTR aja msh pending ga tau kapan bacanya. Suka sama Cornelia Funke. Ini covernya menarik dan baca review di GR sih recommended. Moga2 bisa segera dibaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi, yang disukai itu Cornelia Funke doang? hehehe

      Hapus