12 Mei 2015

Katastrofa

Sampul
Judul : Katastrofa
Pengarang : Jodhi Giriarso
Penerbit : Moka Media
Tahun : 2014
Dibaca : 10 Mei 2015
Rating : ★★★

Sejak pertama buku ini terbit tahun lalu, entah perasaan atau insting dari mana aku harus membacanya. Setelah beberapa bulan buku ini beredar di toko buku dan setelah menahan diri untuk hemat, akhirnya aku sempatkan untuk membaca buku ini. Benar saja, hanya dalam sehari semalam disela kegiatan lain, buku ini habis kubaca.

Ada dua hal yang menambah aku sangat ingin membaca buku ini: tagline pada sampul yang tertulis "Sebuah Novel Thriller" dan sampul itu sendiri. Setelah membaca Koin Terakhir dan Rencana Besar, aku masih terus penasaran dengan buku lokal bergenre thriller. Sejauh mana genre ini berkembang di Indonesia.

Dan sampulnya, aku cuma terpesona dengan warna dan kumpulan burung yang membentuk lingkaran pohon itu. Aku sempat taruh gambar buku ini di Blackberry Messenger dan salah satu teman berkata sampulnya mirip dengan sampul Berjuta Rasanya milik Tere Liye. Setelah aku cek, memang mirip. Hanya saja latar belakang sampul buku ini lebih penuh warna.

***

Cerita bermula ketika kasus pembunuhan brutal dua warga asing di Bandung menyita perhatian warga. Geng motor yang memecah hening malam Bandung, semakin beringas dan meresahkan. Penyelundupan senjata di berbagai daerah di Indonesia hampir berhasil jika pihak berwenang tidak gerak cepat. Kejadian terjadi berentetan, membuat Savo dan Youri terpaksa harus bersatu mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi di balik itu semua.

***

Katastrofa berasal dari Bahasa Inggris Catastrophe yang menurut Oxford Dictionary adalah an event causing great and usually sudden damage or suffering; a disaster. Yah, intinya bencana besar. Hubungannya dengan buku ini? Kejadian di atas merujuk pada rencana terstruktur akan terjadinya bencana besar, yaitu meletusnya Gunung Tambora. Bagaimana bisa kejadian seperti meletusnya gunung berapi bisa direncanakan?

Mount Tambora
Sejarah memang bisa menjadi dasar atas suatu cerita, terutama fiksi. Pada buku ini terdapat beberapa sejarah yang sengaja disatukan. Meletusnya Gunung Tambora tepat 200 tahun lalu adalah yang pertama. Lalu terdapat cuplikan sejarah hidupnya Nikola Tesla yang ternyata begitu banyak temuan yang dihasilkannya, berikut paten-paten yang diajukan. Dan kesemuanya dipadu-padankan secara apik.

Banyak karakter pada buku ini; begitu pun latar tempatnya. Semuanya cukup tertata rapi. Aku mengakui penulis bisa disejajarkan dengan penulis bergenre thriller luar negeri. Hanya saja, suntingannya tidak bisa kumaklumi. Banyak kalimat tidak efektif yang mengganggu keseruan membaca. Mungkin bila buku ini cetak ulang—semoga—naskahnya juga harus sunting ulang. Ini penting.

"Ternyata guru terbaiknya saat menjadi polisi adalah para penjahat yang diburunya. Tak jarang segala pengetahuan itu menjadi hal yang memesonanya. Dan godaan itu selalu menghantui pekerjaannya. Kali ini dia tergoda." (hal. 239)

Ulasan ini untuk tantangan Lucky No.15 Reading Challenge kategori Cover Lust.

1 komentar :