18 Februari 2015

The Giver

Sampul
Judul : Sang Pemberi
Judul Asli : The Giver
Pengarang : Lois Lowry
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 17 Februari 2015
Rating : ★★★★

Apel merah. Kata kunci yang akan membuatku terus mengingat cerita yang ada di dalam buku ini. Bila kau sudah menonton filmnya terlebih dahulu, kau akan mendapati beberapa adegan awal bernuansa grayscale. Tak ada warna, hanya hitam dan putih. Keteraturan. Kesamaan dalam Komunitas. Hingga seorang anak melihat, walaupun hanya sekelebat, apel yang berwarna merah.

Jonas sudah Dua Belas dan saatnya untuk Penugasan. Bersama teman-teman Dua Belas-nya yang lain, Jonas menunggu Upacara yang hanya diadakan pada bulan Desember setiap tahunnya. Jonas tercengang ketika dia mendapatkan Penugasan sebagai Penerima Ingatan. Dan setelah itu, pembaca akan dibawa menuju kritis Komunitas yang sesungguhnya.

***

Susah untuk menjelaskan bagaimana kondisi yang ada di Komunitas. Ya, dengan K besar yang berarti bukan komunitas biasa. Memang tidak biasa, orang-orang di dalamnya hidup secara teratur; bangun pagi, sarapan sembari ritual, meminum pil, bekerja untuk yang dewasa, sekolah bagi Satu hingga Dua Belas. Maksudku teratur di sini adalah diatur.

The Giver (2014)
Ceritanya membuatku terhenyak dan berpikir. Kok ada dunia yang dengan hanya mengerjakan rutinitas setiap hari tanpa kompromidiatur? Kok ada dunia dengan perasaan yang membuat tidak aman seperti cinta dan ketakutan itu lenyap sama sekalidiatur? Kok ada orang-orang yang tidak merasakan ketertarikan dalam sebuah keluarga, bahkan ketertarikan antarjenisdiatur?

Aku tak akan lupa pada bagian ketika Jonas menonton video ayahnya melakukan Upacara Pelepasan. Upacaraterdengar sopan dan terstruktur ya. Pada saat itulah Jonas membenci dunianya, Komunitas-nya. Karena apa yang sebenarnya terjadi dengan yang disebut Upacara Pelepasan membuat Jonas menangis semalaman.

Anehnya hal-hal tidak masuk akal itu adalah kebiasaan-kebiasaan yang kalau kita tinggalkan akan menjadi hal aneh. Contoh kecil saja: bagaimana seandainya kita hanya bisa melihat keabu-abuan kehidupan; tanpa merah kuning hijau biru, hanya perpaduan warna putih dan hitam? Sesimpel itu.

The Red Apple
Untung saja, terjemahan ini melampirkan pidato penulisyang bahkan aku baru tahu adalah wanitaketika menerima penghargaan Newbery 1994 untuk buku ini juga The Giver.

Lalu pertanyaannya, siapa The GiverSang Pemberi itu? Apakah Jonas akan mengubah kondisi Komunitas-nya yang mengkhawatirkan itu; atau membiarkannya? Apa hubungan Jonas dengan Sang Pemberi? Kau mungkin sudah menonton filmnya, tapi penjelasan mendetail dengan deskripsi perasaan-perasaan pada buku ini akan memberikan kepuasan tersendiri.

"Masyarakat kita membuat pilihan itu, pilihan untuk memasuki Kesamaan. Sebelum masaku, atau masa sebelumnya, jauh, jauh dan jauh ke belakang. Kita meninggalkan warna ketika kita meninggalkan sinar matahari dan menghilangkan perbedaan. Kita berhasil mengendalikan banyak hal. Tapi kita harus merelakan banyak hal lainnya." Sang Pemberi (hal. 118)

Ulasan ini untuk tantangan Young Adult Reading Challenge 2015.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar