20 Februari 2014

The Demigod Diaries

Sampul
Judul : The Demigod Diaries
Pengarang : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2013
Dibaca : 20 Februari 2014
Rating : ★★

Ini sebenarnya kumpulan cerita pendek yang tidak aku tunggu-tunggu karena aku pikir, tidak membaca ini pun tidak mempengaruhi dalam membaca novel-novel seri yang utama. Tapi aku salah. Ini penting! Penting untuk dibaca bagi kalian yang benar-benar blasteran.

Kenapa penting? Karena bagian-bagian lain dari perjalanan hidup blasteran yang kita kenal yang seharusnya kita tahu, ada di sini. Sebut saja cerita tentang Luke dan Thalia yang menemukan Annabeth.

Juga cerita-cerita lain seperti pacarannya Percy dan Annabeth beberapa saat setelah mengalahkan Kronos. Ada juga cerita Leo, Jason dan Piper yang kalap mencari satu benda penting. Benda yang bila tidak ditemukan selama satu jam, Argo II yang sedang dibuat Leo akan hancur. Nah. Nah. Seru kan? Seperti biasa...

Yang paling mewah; dalam artian sesuatu yang langka dan begitu menarik adalah cerita tentang seorang blasteran antek-antek Kronos yang diceritakan oleh Haley Riordan. Memang, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Begitupun Haley, anak pertama om Riordan ini juga ikut andil. Haley menulis satu cerita pendek di akhir buku dengan judul Putra Sihir.

This, prove anything!
Jadi, Putra Sihir? Blasteran antek-antek Kronos? Oke. Singkat saja, kisahnya bercerita tentang seorang Blasteran bernama Alabaster, anak Dewi Sihir, Hecate. Jadi, Alabaster ini dikejar oleh saudara kandungnya, seekor monster yang akan membunuhnya. Seru deh! Pokoknya, kisah ini adalah tentang Blasteran dari sisi yang berbeda; dari blasteran yang bertarung di pihak Kronos dalam invasi ke Manhattan. Dan, Haley membuatnya ketika usianya masih 16.

Oh ya, buku ini juga diselingi kuis-kuis. Ya, ada tebak kata, tebak nama Dewa-Dewi, dan acak huruf. Juga ada ilustrasi beberapa blasteran. Nah, bagaimana? Masih kurang seru apa coba?

"Aku masih punya satu pertanyaan lagi, Hecate." Claymore menguatkan diri, sebagaimana yang pasti dilakukan Alabaster saat berbicara di hadapan hadirin yang menghadiri ceramahnya. "Kalau kau sendiri adalah dewi, lantas, kau berdoa kepada siapa?"
Hecate terdiam sejenak, menoleh kepada Claymore, dan membuka mata hijaunya yang cemerlang. Kemudian, seolah-olah jawabannya sudah jelas, sang dewi tersenyum dan berkata, "Aku berdoa semoga kau menemukan jawabannya."
(dikutip dari hal. 337)

19 Februari 2014

The Screaming Staircase

Sampul
Judul : Undakan Menjerit
Judul Asli : The Screaming Staircase (Lockwood & Co. #1) 
Pengarang : Jonathan Stroud
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Dibaca : 18 Februari 2014
Rating : ★★★★★

"...dunia berputar di depan mata. Suara kengerian akan kematian, dipekikkan selama-lamanya, berlangsung tanpa henti. Suara itu mengitari kami, mencakar benak kami." (hal. 345)

Selalu saja ada yang baru dan berbeda setiap membaca novel bergenre fantasi. Sangat menyenangkan. Itulah yang aku suka pada novel-novel tersebut. Begitu juga dengan novel ini. Seperti cuplikan di atas, kalian akan tahu betapa menyenangkannya novel ini.

Tidak seperti kisah fantasi yang lain dengan keriaan remaja bertualang mengelilingi negeri atau mereka yang punya kekuatan super untuk melawan penjahat, novel ini sangat anti-mainstream. Yeah, terlihat dari judulnya saja sudah membuat penasaran; penasaran yang dipenuhi rasa cemas. Undakan bisa menjerit? Pasti ini novel horor atau thriller. Dan benar saja, selangkah kalian membuka satu halaman setelah sampul depan, bulu kuduk akan berdiri.

***

Kita akan bicara tentang Lockwood & Co. yang sangat mengganggu. Sebenarnya. Kenapa sih cerita horor disangkutkan dengan sebuah perusahaan? Perusahaan apa? Aku baru tahu ada perusahaan yang usaha dalam bidang cenayang (cenayang adalah dukun atau pawang yang berhubungan dengan makhluk halus). Nah. Nah. Jadi dukun punya usaha sendiri? Semacam pengobatan alternatif atau pengobatan herbal yang sedang marak? Lucu sekali. Tapi memang begitu.

Tokoh utamanya siapa? Si Lockwood ini? Bukan, dia adalah Lucy Joan Carlyle. Panggil saja Lucy. Wanita? Ya. Masih muda? Ya, umurnya baru sekitar 16. Dia cantik? Tentu saja, dia kan tokoh utama. Dia punya kekuatan super? Tentu saja tidak! Tapi dia punya keahlian; hal berbeda yang dimiliki dari remaja lain, yaitu Bakat. Bakat apa? Menyanyi? Bukan, bodoh! Bakat dengan huruf B kapital, itu berarti BBB (bukan bakat biasa).

Lucy memang memiliki BBB. Intinya dia bisa merasakan kehadiran hantu. Nah, bersama Anthony Lockwood, remaja pemilik perusahaan agensi cenayang independen, dan George, remaja gendut berkacamata, mereka bekerja sebagai pengusir hantu setiap ada klien. Jam kerjanya petang hingga fajar menjelang. Seperti itulah. Lucu ya? Aneh juga. Kok ada pekerjaan seperti itu?

Hal mengerikan datang ketika Kamar Merah dan Undakan Menjerit menjadi pekerjaan mereka malam itu. Klien yang seorang pemilik perusahaan besi terbesar di Inggris meminta agensi Lockwood & Co. memeriksanya. Hantu apa saja yang ada di sana? Mengapa disebut Kamar Merah? Lalu, apa benar undakan itu menjerit? Nah, penasaran bukan? Cerita lain-lainnya yang lebih penting tidak aku ceritakan. Tentu saja aku mempersilakan kalian membacanya.

Hal-hal mengerikan ada di sini.

Ilustrasi Chapter 3
Di sini.
Ilustrasi Chapter 5 
Di sini.
Ilustrasi Chapter 8
Di sini.
Ilustrasi Chapter 14

Dan banyak 'di sini' lain yang setidaknya merangsang rasa takut keluar.

Ide ceritanya sangat brilian! Om Riordan juga mengatakan penulis ini genius! Benar kok. Penulis keluar dari comfort zone-nya, dari gambaran seorang pencerita jin yang terkenal membahana cetar badai itu, menjadi penulis novel horor yang menyenangkan.

Aku diberitahu bagaimana mengendalikan rasa takut. Yeah, memang benar hantu dan jin itu ada, bahkan di kitab suci pun disebutkan. Tapi bila kita merasakan atau bahkan melihat mereka, sebaiknya kita mengendalikan diri; mengendalikan rasa takut dengan tetap sadar dalam kehidupan dunia. Itu saja!

Untuk terjemahan, editing dan lain-lain, aku pikir sudah tidak ada keraguan. Penerjemah adalah seorang favoritku, Poppy D. Chusfani. Editornya bisa dibilang sangat detail. Walaupun ada sedikit kata yang keseleo, tapi tidak mengubah apapun.

Paket yang sangat lengkap! Ya, lengkap juga dengan hal-hal menyenangkan itu! Aku sangat menunggu sekuelnya!

16 Februari 2014

Silver Phoenix

Sampul
Judul : Silver Phoenix
Pengarang : Cindy Pon
Penerbit : Mahda Books
Tahun : 2009
Dibaca : 14 Februari 2014
Rating : ★★

Nah, begini. Ini adalah novel fantasi bangsa Timur pertama yang aku baca dan ini juga adalah novel dengan kisah romansa tidak kental tetapi memikat yang aku sukai. Tidak banyak novel dengan kisah romansa yang aku suka. Tapi, akhir-akhir ini aku mendapatkannya. Atau mungkin aku memang sedang berjalan menuju menyukai kisah romansa. Entahlah.

Awalnya aku pikir novel ini bercerita tentang perempuan dan naga peliharaannya-mengingat di setiap babnya terdapat ilustrasi naga; atau perempuan yang menjelma menjadi phoenix.

That Dragon!
Opsi yang kedua ada benarnya, tapi tidak seluruhnya benar. Karena perempuan, atau disebut gadis karena umurnya 17 bernama Ai Ling ini adalah hasil reinkernasi seorang atau seekor Silver Phoenix. Tapi asal-usul Silver Phoenix ini tidak diceritakan secara gamblang dalam novel.

Kita akan membicarakan Ai Ling, seorang gadis yang hidup di Negeri Xian. Di usianya yang beranjak dewasa Ai Ling dihadapkan dalam perjodohan yang memuakkan. Ai Ling tidak menyukainya, tentu saja. Ai Ling juga berpikir bahwa dirinya masih belum siap untuk hidup bersama laki-laki lain selain ayahnya.

Negeri Xian. Negeri dimana kerajaan menjadi pusat pemerintahan. Negeri dimana mitos-mitos leluhur masih dipercaya sebagian rakyatnya. Negeri dimana Buku Kematian dan Buku Negeri-Negeri di Atas masih disimpan di rak-rak tersembunyi. Negeri dimana Ai Ling harus menempuh perjalanan untuk mencari ayahnya, Master Wen.

Master Wen adalah mantan cendekiawan Istana; seorang penasihat kerajaan Xian pada masa itu. Master Wen akan melakukan perjalanan singkat ke Istana yang ujarnya tidak memakan waktu lebih dari dua bulan untuk kembali. Tapi sudah berbulan-bulan sejak saat itu, Ai Ling merasa ada yang tidak beres dan harus menyusul.

Dengan setengah hati, Ai Ling meninggalkan ibunya di rumah. Ai Ling memantapkan diri dan pergi. Singkat cerita, Ai Ling bertemu Chen Yong, pria 18 tahun di tengah perjalanan. Nah, nah, kalian sudah menebak-nebak kelanjutannya. Mereka memiliki satu tujuan yang sama: Istana. Tetapi dengan misi yang berbeda: Chen Yong ingin mencari tahu tentang asal-usul orang tuanya.

Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan hal-hal aneh dan menakjubkan. Seperti Negeri di Atas Awan yang benar-benar ada, dengan Naga Putih yang mengantarkan mereka kesana. Mereka bertemu seorang Dewi dan Makhluk Abadi lainnya. Menyenangkan, tapi juga berisiko.

“Hidup melebihi kehidupan yang diberikan kita adalah tindakan yang salah.” (hal. 341)

Sebenarnya ide cerita dan misi tokoh yang penulis buat cukup sederhana. Tetapi intrik dan improvisasi yang penulis bangun sangat memikat. Kalian tahu, bila kalian sedang dalam perjalanan pulang kampung dan melihat pemandangan indah dalam perjalanan sehingga melupakan waktu; tahu-tahu kalian sampai ke tempat tujuan. Seperti itulah…

Selain itu, kisah ini memberikan pengetahuan tentang kehidupan di negeri Timur. Banyak makanan dan tanaman-tanaman disebutkan di sela-sela cerita. Dan itu… sangat terdeskripsi dengan jelas. Makanan yang diceritakan membuatku lapar dan ingin melahapnya. Tanaman yang disinggung membuatku seolah mencium bau harumnya.

Ah, seperti inilah sebenarnya penulis yang cerdas! Membuat pembaca nyaman dan ingin terus membaca hingga akhir. Dan kisah cintanya Ai Ling… Tidak mungkin Ai Ling menyukai Chen Yong karena dia tidak menyatakannya. Tapi, siapa tahu isi hati seseorang?

Good work, Ms. Pon!

Her another good work: cindypon.com

09 Februari 2014

Bliss

Sampul
Judul : Bliss (The Bliss Bakery #1)
Pengarang : Kathryn Littlewood
Penerbit : Mizan Fantasi (Noura Books)
Tahun : 2012
Dibaca : 8 Februari 2014
Rating : ★★★

Hari ketika aku mendapatkan satu salinan buku ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan hidupku. Selasa itu aku mendatangi kantor Penerbit di atas untuk melakukan wawancara pekerjaan sebagai publisis. Keseluruhan, berjalan lancar, malah sampai bercanda dengan pewawancara karena sudah sedikit kenal dengannya. Di akhir kesempatan, aku diberi salinan buku ini untuk dibawa pulang dan diulas setelah membacanya. And, here it is!

***

Kita mulai dari ide cerita tentang sihir menggunakan roti. Ide yang bagus dilihat dari keunikan roti ajaib yang bisa mengubah siapapun yang memakannya terkena sihir dari roti itu. Dengan resep yang biasa untuk membuat berbagai macam jenis roti, bukan sembarang orang menambahkan resep rahasia yang susah payah dicari untuk membuat roti-roti ajaib. Menarik bukan?

Nah, mereka yang bukan-sembarang-orang itu adalah keluarga Bliss. Dari jaman dahulu keluarga Bliss memang terkenal dengan pembuatan roti dan kelezatannya. Sudah bertahun-tahun sehingga keluarga Bliss yang tersisa adalah Purdy Bliss dan suaminya, Albert, sepasang suami istri yang tinggal di kota kecil bernama Calamity Falls. Saking kecilnya kota itu, setiap pagi di depan Toko Roti Bliss sudah banyak orang dari seluruh kota yang mengantre untuk membeli roti lezat kesukaan. Mereka memiliki empat anak, Thyme, Rosemary, Sage, dan Parsley. Nah, tebak, nama mereka itu menirukan nama apa?

Setelah iseng cari tahu, ternyata nama-nama itu juga menjadi sebuah nama album band Simon & Garfunkel yang rilis di tahun 1966. Simon & Garfunkel atau yang juga memiliki nama panggung Tom & Jerry beraliran post rock dan psychedelic folk. Aliran macam apa itu? Entahlah. Apa tante Kathryn memang mengidolakan mereka atau hanya kebetulan saja? Tapi, setiap orang memiliki idola kan?

Parsley, Sage, Rosemary and Thyme
Jadi, keluarga bahagia itu menjalani kehidupan mereka dengan membuat roti. Rosemary atau mereka memanggilnya Rose yang berumur dua-belas adalah gadis yang sangat menyukai kegiatan itu. Namun, sang ibu masih belum mempercayainya. Rose hanya diminta untuk berbelanja bahan-bahan biasa seperti tepung terigu dan telur ayam.

Sebenarnya, Rose tahu orang tuanya memiliki kemampuan sihir untuk membuat roti ajaib untuk menolong warga kota. Tapi kedua orang tuanya menutupi hal itu sampai-sampai ada ruangan yang sama sekali tidak boleh dimasuki oleh Rose dan saudaranya. Hingga suatu Purdy dan Albert pergi selama seminggu ke luar kota dan Rose diamanati untuk menjaga toko roti mereka. Dan yang paling penting memercayakan Rose untuk menjaga kunci menuju ruangan tersembunyi itu sehingga tak ada seorang pun masuk ke dalamnya.

Hal-hal mengasyikan terjadi ketika Purdy dan Albert tidak rumah. Setiap anak tahu kalau hal mengasyikan terjadi ketika orang tua mereka tidak ada di rumah. Rose dan kakak lelakinya Thyme atau biasa dipanggil Ty sangat ingin tahu dengan ruangan itu. Rose ragu pada awalnya karena telah dipercaya oleh kedua orang tuanya, tapi pada akhirnya mereka mencobanya. Tentu saja, kapan lagi!? Dan mereka menemukan buku resep ajaib itu: Bliss Cookery Booke.

Dari buku resep itu mereka tahu bahwa ada bahan-bahan aneh untuk membuat roti-roti ajaib. Bahan-bahan apa sajakah itu? Dan, apakah mereka mencoba membuat salah satu resep tersebut? Tentu saja! Tapi, apa mereka berhasil atau gagal? Bagaimana dampaknya bagi orang yang memakan roti ajaib itu bila adonan resepnya tidak sesuai?

Sebelum keseruan itu terjadi, mereka kedatangan Bibi Lily. Bibi yang datang secara tiba-tiba itu mengaku bahwa dirinya adalah bagian dari keluarga Bliss. Tapi Purdy dan Albert belum pernah bilang bahwa mereka memiliki kerabat dekat, apalagi seorang bibi. Jadi, siapa sebenarnya Bibi Lily? Mengapa dia begitu menggoda?

Cerita ini menarik dan lucu. Tapi cukup sampai disitu dengan ide cerita yang secemerlang itu. Yah, mungkin memang buku ini ditujukan kepada mereka yang masih berusia middle-grade; kisahnya terlalu ringan.

Buku ini menambah pengetahuanku lagi. Kali ini dalam bidang kuliner, khususnya roti. Sebelum membuat ulasan ini, aku mencoba mencari gambar mengenai jenis roti yang termaktub dalam buku ini. Berikut hasil penelusuranku. Semoga semakin menggiurkan air liur kalian untuk mencari roti-roti ini. Kalau tidak, dan aku yakin kalian tidak bisa karena kalian tidak memiliki banyak uang untuk membeli mereka semua, kalian harus mencari buku ini! Sama nikmatnya! Dan pastinya jauh lebih bersahabat dengan kantong kalian! Dijamin!

1.

Cake atau Bolu
Cake adalah roti berbahan dasar tepung terigu, telur dan gula. Umumnya dimatangkan dengan cara dipanggang di dalam oven, walaupun ada juga yang dikukus.

2. 
Cookie atau Roti Kering
Cookie adalah makanan ringan yang dibuat berbahan dasar tepung beras ataupun terigu.

3. 
Croissant atau Roti Bulan Sabit
Croissant adalah sejenis roti kering yang berasal dari Perancis, dinamakan Roti Bulan Sabit karena bentuknya yang menyerupai bulan sabit.

4.

Danish
Danish adalah roti kering yang berasal dari Denmark. Biasanya diberi selai di atasnya atau di dalamnya.

5.
Muffin
Muffin adalah roti khas Inggris yang terbuat dari adonan roti dan ragi. Roti ini dijual oleh pedagang keliling dengan diletakkan di atas kepala pada zaman Victoria.

6.
Snickerdoodles
Snickerdoodles adalah jenis roti yang terbuat dari mentega atau minyak, gula dan tepung yang dilumuri dalam gula kayu manis. Kadang-kadang juga ditambahkan telur dalam adonan.

"... Kau dan aku, kita sama-sama membuat roti karena kita senang melakukannya, tapi kita juga membuat roti karena kita ingin menjadi luar biasa. Dan terkadang, saat kau berusaha menjadi luar biasa, kau melangkah terlalu jauh." Bibi Lily (hal. 213)

05 Februari 2014

Stardust

Sampul
Judul : Serbuk Bintang
Judul Asli : Stardust
Pengarang : Neil Gaiman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2007
Dibaca : 4 Februari 2014
Rating : ★★★★★

Sore itu aku menamatkan novel ini. Duduk santai di gerbong kereta listrik commuter line dari Stasiun Lenteng Agung menuju Tangerang sehabis interview publisis di Penerbit Nourabooks, Jagakarsa. Dan, syukurlah, tidak ada kendala yang berarti dalam interview. Aku meringis, tersenyum, tertawa, dan melakukan respon lainnya terhadap setiap kalimat di akhir-akhir cerita, yang mungkin dianggap aneh oleh penumpang lain. Tak apa karena novel ini begitu indah. Ceritanya penuh tanda tanya sehingga harus lekas diselesaikan.

Honestly, aku sangat tak suka dengan novel ber-genre romance. Tapi novel ini beda, aku mulai bsa menerima kisah romansanya. Apalagi ada adegan yang... emm... umm... seperti itu lah, mungkin karena novel ini adalah novel dewasa. Sangat meyakinkan kalau novel ini tidak remeh dalam membangun cerita.

"Hanya sedikit di antara kita sekarang yang melihat bintang seperti yang dilihat orang pada zaman itu; kota dan desa kita terlalu banyak memancarkan cahaya ke dalam malam. Namun, dari desa Tembok, bintang-bintang terhampar bagaikan dunia-dunia atau bagaikan ide-ide, tak terhitung bak pepohonan di hutan atau dedaunan di pohon. Tristan pun menatap ke kegelapan langit sampai dia tak memikirkan apa-apa lagi, lalu kembali ke tempat tidurnya dan tidur seperti mayat." (hal. 48-49)

Dikisahkan seorang pemuda bernama Tristan Thorn hidup di Desa Tembok dan mencintai seseorang bernama Victoria Forester. Namun sayangnya Victoria tidak langsung saja menerima cinta seorang Tristan hingga Victoria memberi petuah kepada Tristan untuk mengambil bintang yang malam itu jatuh dari langit gelap. Jika Tristan mendapatkannya, Victoria akan melakukan apa saja yang diminta oleh Tristan.

Tak dinyana, Tristan benar-benar keluar dari desa ke Negeri Peri dan bertualang untuk menemukan bintang jatuh itu. Negeri yang sungguh ada naga, gryphon, wyvern, hippogriff, basilisk dan hydra. Oh mereka semua adalah makhluk legenda Eropa. Tapi sayangnya, mereka tak muncul dalam cerita. Aku beri gambarnya saja ya...

Hydra
Dengan keluguan dan keseriusan cintanya, Tristan melewati semua halangan dan rintangan hingga ia menemukan apa yang dicari. Petualangan apa saja yang dilakukan Tristan? Siapa saja yang Tristan temui hingga menemukan apa yang ia cari? Apakah setelah mendapatkan bintang jatuh itu, Victoria akan menerima cinta Tristan? Dan apa itu Serbuk Bintang?

Aku sebenarnya ingin menceritakan semua kisahnya disini, tapi buat apa? Bukankah akan lebih puas jika kalian membacanya? Novel yang aku rekomendasikan untuk para penggemar fantasi-romansa yang benar-benar suka dengan peri.

Novel ini mengajarkan tentang kegigihan dan pantang menyerah. Bila kau bersungguh-sungguh akan suatu hal, totalkan dalam perlakuan dan doa. Juga tentang arti cinta sejati; ketika cinta yang sebenarnya adalah cinta yang sederhana yang terpampang jelas di depan mata. Sungguh cerita yang indah!


"... Tristan heran, mengapa dia perlu begitu lama untuk menyadari betapa dia menyayangi gadis itu, dan dia pun menyampaikan hal itu, dan gadis itu memanggilnya tolol, dan si pemuda menyatakan bahwa itu panggilan terbaik yang pernah ada untuk seorang lelaki." (hal. 239)

"Setiap kekasih adalah orang gila dalam hatinya dan penyanyi dalam benaknya." (hal. 86)

01 Februari 2014

Boone's Problems

Sampul
Judul : Sang Tersangka
Judul Asli : Theodore Boone: The Accused
Pengarang : John Grisham
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Dibaca : 31 Januari 2014
Rating : ★★★★

Akhirnya dapat novel ini dengan harga miring. Tidak susah payah sebenarnya karena tidak banyak yang berminat dengan yang satu ini. Kalaupun ada, mereka masih berkutat mencari harga miring untuk seri yang pertama dan kedua. Dan aku sudah mencari yang ketiga!

Tetap menjadi salah satu novel yang membuatku terkesan. Dari gaya bahasanya yang mudah dipahami, juga alur yang cepat sehingga tidak membuat pembaca bosan; itu yang aku suka dengan seri ini. Dan lihat, aku membaca ketiganya dalam kurun waktu dua minggu saking serunya. Aku yakin kalau yang keempat sudah terbit, aku bakal melahapnya juga. Tapi belum ada kabar tentang itu!

Lagi-lagi Theo dipusingkan dengan kasus-kasus. Pete Duffy melanjutkan persidangan yang beberapa bulan lalu ditangguhkan oleh Hakim Gantry karena ada saksi baru yang muncul. Tetapi Pete Duffy tidak menghadiri sidang itu. Seluruh kota bersiaga mencari dimana tertuduh yang membunuh istrinya sendiri pergi.

Juga ada kasus di pengadilan hewan yang sang tergugat meminta bantuan Theo untuk menjadi pembela di persidangan. Kali ini tentang insiden llama yang mengejar dan meludahi seorang penjaga keamanan di Farmer's Market yang diadakan setiap sabtu. Llama itu merasa terancam sehingga melakukan hal semacam itu. Menggelikan...

Llama
Selain kasus itu, Theo dikejutkan dengan beberapa hal yang aneh yang menimpa dirinya selama seminggu. Hal-hal itu dimulai dari robeknya ban depan sepeda Theo hingga lemparan batu di ruangan Theo di kantor Boone & Boone sehingga membuat kaca jendelanya pecah. Aku sengaja tidak memberikan detail krusial menyangkut hal-hal itu karena spoiler alert sangat mengganggu.

Jadi hal-hal itu membuat Theo disudutkan sebagai tersangka oleh kepolisian setempat. Para detektif bahkan sempat menggeledah rumah keluarga Boone itu. Entahlah, ceritanya semakin seru saja!

Bersama paman kerennya, Ike, Theo memikirkan beberapa kemungkinan teori untuk mencari siapa sebenarnya dalang dibalik kasus yang sedang Theo alami sehingga menjadi tersangka. Sungguh buruk saat-saat itu: bayangkan saja, kalian dituduh melakukan hal yang tidak kalian lakukan! kalian tidak bakal enak makan, tidak bisa tidur, hingga keinginan untuk kabur dari tempat itu menjadi ide yang paling baik.

Jadi, apa yang Ike dan Theo simpulkan tentang teori mereka? Bagaimana sehingga mereka sampai menemukan tersangka yang sebenarnya? Dan yang paling penting, siapa yang tega melakukan teror sebesar itu kepada Theo; tersangka sebenarnya?

Cerita ini mengajarkan tentang arti sebuah kegigihan untuk suatu kebenaran dimana Theo melakukan apapun untuk mencari siapa sebenarnya tersangka itu. Selain itu tentang keberanian yang Theo dan teman-temannya lakukan dalam mengusut tuntas kasus ini. Ah, pokoknya seri ini bagus untuk kalian para remaja, terutama untuk kalian yang seumuran Theo; tiga-belas.

"Kita semua punya rahasia masing-masing, dan selama itu tidak merugikan orang lain, siapa yang peduli? Seiring dengan berlalunya waktu, rahasia itu seringkali dilupakan dan sudah tidak penting lagi." (hal. 284-285)

Ulasan Theodore Boone buku pertama: Kid Lawyer dan buku kedua: The Abduction.